Bismillahirahmanirahim, Assalamualaykum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Sumber gambar: http://mobavatar.com/muslim/dan-mintalah-pertolongan-dengan-sabar-dan-sholat.html
Ditujukanya tulisan ini terutama
untuk mengobati diri sendiri & membantu dalam menginspirasi perjalanan
ummat ini, salam cinta bagi keluarga, saudara & sahabat semua J
Kata seorang
@MotivatorSuper (dalam tweet nya): Kekuatan Pria ada pada ke sabar an hatinya
dan kekuatan wanita ada pada ke ikhlas an hatinya.
Sebelumnya
sabar ini bermula dari niat & do’a-doa yang senantiasa sang pejuang
pajatkan bagi perbaikan kesejahteraan terutama di muka bumi dalam tugasnya
sebagai seorang khalifah/ pemimpin.
Sabar merupakan
1 kata sederhana namun mewakili kumpulan banyak molekul energi yang berada
dalam diri sang pejuang, atau jika boleh saya sebut sang pejuang kesabaran,
sang pejuang ini bergerak secara proporsional/ secara proporsinya di pentas
perjuangannya, dia seorang manusia luar biasa, memiliki cita-cita yang luar biasa
pula, kerja-kerja yang luar biasa dan dengan sikap-sikap yang sederhana tidak
berlebih/ tidak “lebay” / ter-… (kata mas Anang seorang penyanyi tembang lagu
yang berjudul “jangan memilih aku”: “Aku tidak menyukai segala sesuatu yang
ter-…), sang pejuang ini akan diam disaat moment yang mengharuskanya untuk
diam, dia akan berbicara disaat moment yang mengharuskanya untuk berbicara, dia
akan bergerak disaat harus bergerak, dia menahan, dia berdoa, ikhtiar/ usaha
dan sebagainya…
Energi sang
pejuang kesabaran ini sangatlah halus dan tersembunyi dan hanya dapat di
deteksi oleh orang/ rekan-rekan se perjuangan, atau saya sebut rekan-rekan sang
pejuang kesabaran, kekuatanya secara tersembunyi tersimpan secara dalam and very deep, hampir tak terdeteksi, kau
tahu bahwa sang pejuang ini dapat tersenyum J
disaat hatinya menangis, dapat menjernihkan pemikirannya walaupun kondisinya
sedang galau, dapat bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan, “bukan hanya sekedar
mencari sensasi” (dalam sebuah lirik lagu yang dinyayikan oleh bondan Prakoso
feat sade 2 black). Kadang atau seringkali
ia pula dapat membahagiakan orang di sekitarnya walaupun hatinya gundah, namun
sang pejuang ini bukanlah lilin yang membakar
dirinya sendiri agar lingkunganya mendapatkan cahaya, sang pejuang ini bak
seperti sebuah mercusuar yang menjulang tinggi, gagah, serta kokoh, tak mudah
rapuh, berdiri tegak untuk menyinari kapal-kapal yang sedang berlayar seluas
kegelapan malam disekitar lepas pantai, atau seperti akar pohon besar nan
tinggi yang menghujam sangat dalam tak mudah terlepas dan dilepaskan, memang
pada sebagian orang tak mengenalnya serta jarang dapat mendeteksi energy sang
pejuang ini, right? J bayangkan sang pejuag
kesabaran ibarat fenomena gunung besar di tengah laut yang fondasi dasar dari
gunung tersebut tak mudah tampak oleh mata telanjang terkecuali dengan
menyelaminya/ menggunakan alat bantu yang istimewa, hanya kadangkala akan mudah
terlihat puncaknya oleh mata telanjang, ya hanya sebagian yang mampu dan mau
melihat puncaknya yang kadang tertutupi awan dan kabut, serta sebagian yang
lain sengaja menyelam untuk melihat dasarnya yang begitu dalam, walaupun hanya
dengan bantuan, karena sangat begitu sulit, itulah energy kesabaran.
Kerja-kerja yang
dilakukan sang pejuang kesabaran merupakan kerja-karja nyata yang bersumber
dari kejernihan hati serta fikiran yang terdalam, ketika sang pejuang ini membuat
sebuah planning untuk sebuah goal
setting kerja-kerjanya adalah kerja-kerja dengan hati yang tulus, lapang
& damai, kerja-kerjanya adalah sebuah kerja real(nyata), pemikiranya memimiliki
entry point moment yang tidak
tergesa-gesa dalam mengambil sebuah change(peluang), emosinya dapat
terkontrol dengan baik dan stabil tak mudah diterjang badai dikala lingkungan
di sekitarnya dalam keadaan ekstreem(berlebih),
ia akan tetap mudah memberikan senyuman J
yang renyah dan nikmat dipandang di tengah badai yang menyerangnya, kadang pula
ia tertawa bukan karena tidak waras namun (dalam pemikiranya) karena bila sang
pejuang ini dapat berhasil menembus rintangan yang besar maka sang pejuang akan
naik tingkat/ naik kelas dan itu merupakan sebuah karya bagi dirinya atau
kadang maupun seringkalinya merupakan sebuah karya untuk masyarakat lebih luas,
kerja-kerjanya pula adalah kerja-kerja empati pada lingkungan yang merasa perlu
sang perjuang benahi, ini adalah kerja-kerja manusia ibarat seperti seorang
actor/ artis berperan sangat baik, benar & bagus tak menyimpang dari
scenario/ aturan yang ada namun tetap memiliki nilai seni yang fleksibel serta
tidak kaku, memiliki intonasi yang dibentuk oleh dirinya sendiri dalam setiap
peranya, ibarat anda dalam bidang pekerjaan anda di dalam pekerjaan apapun itu,
anda biasa menggambarkanya sendiri, merasakan, serta mendengarkan opini
lingkungan/ bahkan diri anda sendiri bahwa hal yang dikerjakan oleh anda
bermanfaat/ tidak bagi lingkungan tersebut? ini adalah kerja-kerja yang sangat
manusiawi, dan diniliai pula oleh manusia-manusia yang berada di lingkungan
tersebut, kita lihat & dengarkan suatu saat sejarah akan mencatat &
mengungkapkan pekerjaan apa saja yang telah kita lakukan serta bermanfaat bagi
lingkungan tersebut, kita kembalikan penilaian ini kepada masyarakat.
Rasa Cinta, ya
sang pejuang tak mungkin melakukan kerja-kerja kesabaran tanpa adanya rasa
cinta dalam pekerjaanya, tak cocok jika sebuah kesabaran diidentikan dengan
kebencian, itu tidak menimbulkan sedikitpun efek perbaikan, malah akan justru
merusak & menimbulkan kebencian-kebencian yang lain, masih ingat ketika ada
kampus & sekolah yang melakukan ospek dengan cara yang kasar? Melukai tubuh
& hati? Dan terus berlanjut ke tingkatan dibawahnya, zhalim? Secara
otomastis Menjadi budaya? Atau para koruptor yang menggerogoti kesejahteraan
rakyat sampai saat ini, apakah mereka melakukanya atas dasar cinta? Dusta bila
mereka mengatakan atas nama cinta, Atas nama cinta maka saya menyakiti hati (perasaanmu)
& fisikmu? itu ibarat “pemerkosaan”, Cinta adalah terus memberi bukan
“memaksa” bila seseorang telah mencintai maka dia akan memperjuangkan
pekerjaan-pekerjaan yang dicintainya, welas-asih yang dia beri, dia lembut
membangun dan memperbaiki, sungguh indah jika taman pekerjaan ini disirami
dengan rasa cinta dari pekerjaan-pekerjaan lubuk hati tulus, Ya Rabbi izinkan
aku untuk mencintainya dan izinkanlah dirinya untuk mencintai diriku dengan
tulus, itu adalah do’a –do’a yang selalu dipanjatkan oleh sang pejuang
kesabaran terhadap objek yang dicintainya, mereka memiliki hati yang tulus nan
lembut, mereka manusia yang memiliki cinta yang harus dibagun & perasaan
yang harus dijaga, sungguh indah & istiwewa bukan? Bagaimana menurut para pembaca?
Bumi ini ibarat ladang, jika menanam rasa cinta yang tulus suci maka akan
tumbuh yang senama denganya begitu pula sebaiknya jika menanam yang “nama yang
sebaiknya” boleh jadi para pembaca yang budiman sekalian sudah mengetahui akan
hasil yang dipetik/ diperolehnya.
Sang pejuang
memiliki tingkat care(kepedulian)
yang tinggi mereka kuat dan mereka memiliki perasaan yang halus serta suci, misi-misi
yang diperjuangkanya adalah sebuah misi-misi suci, memperbaiki &
menyembuhkan sebuah keperihan adalah pekerjaanya, bahkan ketika sang pejuang
ini sudah mencapai tingkat yang yang lebih tinggi dan sangat tinggi, sang
pejuang menyebut: “ini adalah sebuah hobby tetutama bagi diri saya sendiri”, ya…
hobby kesenangan saya untuk memperbaiki J
sang pejuang telah mencintai pekerjaanya.
Walaupun
tercipta oleh Alloh Yang Maha Sempurna secara sempurna diantara makhluk yang
lain, Sang pejuang bukanlah wujud sempurna dalam prasangka dan dalam benak
dirimu sementara ini, dia tidak akan memberi yang engkau inginkan namun ia akan
tetap mengawasi & menjaga untuk memberikan sesuatu yang engkau dibutukan.
Dalam diam sang
pejuang ini pun pasrah dari segala bentuk penilaian, asalkan yang dia niatkan
baik, dengan pemahaman serta cara yang baik, InsyaAlloh dia berkata “akan ber-hasil-baik pula” baik di saat ini
ataupun nanti, masa sekarang maupun masan depan, ketika melakukan hal yang
salah sang pejuang akan mengakui kesalahanya dan segera memperbaiki dan itulah
sifat kesatria yang dimiliki oleh sang pejuang kesabaran, sang pejuang ini pun
berdoa(karena ia merasa dia hebat bukan karena dirinya sendiri, kadang/
seringkali kita menemui hal yang sebaliknya dengan merasa hebat karena dirinya
sendiri atau nama lainya adalah “agul” or “sombong”), ada Alloh dan ada rekan-rekan
sepejuang kesabaran yang akan selalu menemani perjuangan ini, dalam doanya ia lebih mementingkan kepentingan
orang lain karena sang pejuang ini mengetahui ketika ia mendoakan orang lain
maka dia pun akan di doakan oleh para malaikat, ya para malaikat yang tak
memiliki hawa nafsu apalagi dosa J
senang & bahagia bukan di-doakan oleh para makhluk yang suci lagi bersih
setingkat malaikat?
Pada akhirnya
kita akan mengetahui bahwa setengah dari keimanan adalah kesabaran yang kita
miliki dan setengahnya lagi ada dalam rasa syukur yang dilakukan &
dipanjatkan.
Alhamdulillahirabbil
alamin J
@ loteng rumah, ruang setrikaan
lantai 2, cibeber-kota cimahi
Kamis, 23 Februari 2012
Penulis: Amalul Ahi Sudira
0 komentar:
Posting Komentar