ilustrasi gambar
sumber: www.sunangunungdjati.com
Kebanyakan pertanyaan yang muncul ketika menulis artikel ini adalah
“kok bisa buku adalah teman?” darimana dapat kosnsep tersebut? Boleh jadi
jawabanya adalah entahlah… boleh jadi ini berjalan seperti layaknya air
mengalir, ya mengalir saja.
Setiap kali mencari inspirasi, buku bahan bacaan adalah salah satu
pemicu pemberi ide, karena seringkali ketika membaca buku mendapatkan sebuah
gagasan atau rumus tertetu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain, ya
layaknya orang tersebut sedang bercerita di dalam buku tersebut dengan bahasa
tulisanya masing-masing, baik yang sudah kita pahami maupun yang belum kita
pahami bagi para pembaca buku.
Dahulu saya menjadikan buku sebagai hiburan, komik, novel, (bisa
juga masuk dalam ranah inspirasi) sekarang sudah masuk ke wilayah fakta,
ilmiah, agumementasi hidup, sumber informasi dll. Memang segalanya perlu waktu
yang cukup lama untuk merupah bpola piker tersebut disamping saya yang berwatak
keras dan logis agak lebih susah lagi untuk menerima gagasan yang kurang begitu
ada relevansinya, but by proses it has make it change, berawal dari niat untuk
senantiasa mau belajar dan terus belahar dan sekarang masih belajar. Dirasa dan
difikir kembali, hidup tak hanya cukup dengan spekulasi dari apa yang kita alam
saja, mengapa? Karena tak selamanya kita salah dan tak selamanya pula kita
benar, perlu adanya pembelajaran kehidupan secara teknis maupun strategis dari
orang lain, apabila kita tidak dapat bertemu denga orannya langsung maka salah
satu media komunikasi bersama orang tersebut adalah membaca karya tulisanya,
walau banyak yang bilang dari buku tak banyak memberikan solusi benar, namun
buku memberikan petunjuk-petunjuk, seperti layaknya sebuah kitab suci yang di
bukukan, bedanya itu berasal mutlah dari Tuhan, karena jika mau diteliti lebih
lanjut solusi yang berada di dalam diri kita berarasal dari diri kita sendiri,
dan tuhan telah memberikan kita teman untuk belajar bersama, ya kawan kita yang
menuliskanya via buku (salah satu media nya).
Ya teman merupakan fasilitator madi sharing dalam berbagai hal
kehidupan, memang benar manusia adalah mahluk social adalah sebuah rumus yang
tepat, tak ada manusia yang hidupya mandiri mutlak, se mandiri-mandiri nya
manusia dia buth bantuan dari orang dekatnya ketika lahir sampai liang lahat,
bahkan saya yang beraga islam yang mempercai adanya surge dan neraka, orang
terdekat yang baik bisa membantu kita, siapa? Ya doa anak-anak yang sholeh,
para dhuafa yang sering kita beri dan ilmu yang bermanfaat yang selalu kita
amalkan kepada orang lain, pahalanya akan terus mengalir mengalir terus, disana
ketika kita mati maka apa yang sudah kita manfaatkan kepada orang-orang
terdekat kita maupun yang jauh akan menjadi saksi bahwa kita pernah menolongnya
untuk membantu memberatkan timbangan pengadilan amalan baik kita di akhirat
kelak.
Maka dari itu buku yang salah satunya sekarang yang kita bahas
adalah sumber ilmu, ya insyaAlloh ilmu yang bermanfaat, yang akan disedekahakan
kepada siapa saja, termasuk anak-anak kita kelak, generasi kita selanjutnya
yang akan memberikan banyak manfaat bagi generasi berikutnya lagi termasuk bagi
bumi yang berkaitan dan yang merasa siapa saja yang dijadikan bagi pemimpin di
bumi ini, wahai para keturunan bani adam, sudah jelas efek manfaatnya?
Karena sebnarnya kalo kita mau berfikir lebih realistis manfaat
tidak hanya berefek pada masa-masa hari ini namun manfaat juga akan berefek
pada masa-masa berikutnya, apabila kita menanam pohon bamboo akan tumbuh pohon
bamboo, tidak akan ungkin tumbuhnya pohon sirsak terkecuali ada sebab yang
lain, seperti itulah apabila kita menanam kebaikan maka akan tmbuh pula
pohon-pohon kebaikan, tidak akan muncul pohon-pohon kejahatan, misalnya pohon
kejahatan itu tumbuh berarti ada niat yng harus diperbaiki agar menjadi lebih
tulus atau ada cara yang harus diubah maupun diperbaharui.
Wallahu alam bii sawab
-to be continued-
0 komentar:
Posting Komentar